Liputan6.com, Jakarta - Lembaga penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga, berupa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBU-N) 88.983.03 di Kelurahan Bintuni Timur, Distrik Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni Papua Barat resmi beroperasi. Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M. Lobo Balia mengatakan, peresmian BBM Satu Harga di Teluk Bintuni merupakan wujud komitmen pemerintah untuk menyediakan energi berkeadilan bagi masyarakat. SPBU-N Teluk Bintuni merupakan titik ke 14 yang telah diresmikan oleh Pertamina pada 2018. "Peresmian ini wujud pelaksanaan program pemerintah dan ditargetkan 73 titik di tahun 2018," kata Lobo, di Jakarta, Jumat (14/9/2018). Lembaga penyalur ini melengkapi empat lembaga penyalur teridir dari 3 SPBU Kompak dan satu SPBU-N yang telah ada di Teluk Bintuni sebelumnya, sehingga total 5 lembaga penyalur telah beroperasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut. Adapun pasokan BBM dipasok dari Terminal BBM Sorong. Terkait dengan isu penambahan kuota, Lobo menjelaskan bahwa kuota ditentukan dengan mempertimbangkan kebutuhan serta permintaan dari Pemerintah Daerah. "Pihak Pemerintah Daerah dapat mengajukan permohonan yang dikirimkan ke BPH Migas dan kemudian akan dihitung serta disusun berdasar kebutuhan permintaan," ujar Lobo. Selain penambahan kuota, Lobo juga menjelaskan alternatif lain untuk masyarakat agar mudah mendapatkan BBM yakni dengan mendirikan sub penyalur, dengan mekanisme pengajuan pembelian ke SPBU oleh kelompok masyarakat dimana ongkos angkutnya di tentukan oleh bupati setempat hingga sampai ke nelayan. Let's block ads! (Why?) via Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2QuZZU5 |
No comments:
Post a Comment