Pages

Tuesday, September 11, 2018

Politik Tempe Sandiaga Uno Menantang Petahana

Liputan6.com, Jakarta - Pernyataan politik bakal calon wakil presiden, Sandiaga Uno terkait keluhan masyarakat soal kondisi nilai rupiah yang sempat anjlok dan nyaris menembus Rp 15 ribu per dolar Amerika Selatan menjadi sorotan publik.

Yang menjadi sorotan yaitu soal ucapan Sandiaga yang menyebut irisan tempe yang ukuranya serupa dengan kartu ATM. Menurut Sandiaga, kondisi itu berpengaruh bagi pengusaha, seperti produsen tahu dan tempe.

"Tempe sekarang sudah dikecilkan, dan tipisnya sama kayak kartu ATM. Tahu Ibu Yuli di Duren Sawit, jualan tahu dikecilin karena tidak bisa menaikkan harga karena enggak akan laku karena daya belinya," kata Sandiaga Uno saat konferensi pers di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat, 11 September 2018.

Sandiaga mengaku tak peduli pernyataannya itu menjadi polemik atau bahan ejek-ejekan netizen di dunia maya. Dia menegaskan, hal itu adalah fakta lapangan ditemukan saat kunjungannya ke Duren Sawit, Jakarta Timur.

"Kita sampaikan apa yang jadi kebenaran dan rakyat merasakan. Jangan sampai elite membohongi rakyat, itu," tegas Sandi di Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9/2018).Wapres Jusuf Kalla menerima kedatangan pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. (Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin)

Sandi bercerita, persoalan tempe setipis ATM pernah dikatakan orang yang ditemuinya di lapangan, yakni Ibu Yuli dan rekannya. Kepada Sandiaga, mereka mengeluhkan bentuk tempe dan tahu yang semakin mereka kecilkan, lantaran ekonomi mencekik. "Mereka tahu dan tempe jualannya, jadi saya bukan mengada-ngada, itu yang ada," jelas dia.

Saat ini persoalan tempe setipis ATM sedang ramai menjadi pembicaraan miring di media sosial. Sandi mengaku tidak mau ambil pusing soal hal tersebut dan tak ingin membawanya ke arah negatif.

"Jadi kalau di medsos mem-bully itu its okay, itu bagian daripada proses kampanya jadi jangan bawa ini ke negatif, bawa ke yang positif," Sandi menyudahi.

Sandiaga pun membeberkan fakta yang menyebut ukuran tipis tempe itu karena harga kedelai yang terus melonjak.

"Dengan kedelai yang diimpor, dolar naik pasti akan naik harga tempe. As simple as that. Jadi do not be over dramatic atau melodramatic terhadap isu harga pasti akan naik, semua juga mengakui," kata Sandiaga di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Selasa (11/9/2018).

Dia memastikan tempe setipis kartu ATM adalah benar-benar jeritan rakyat. Dia hanya menyampaikan sesuai dengan curahan hati temannya dan seharusnya tidak menjadi bahan bully-an.

"Itu adalah suara rayat, itu dari Bu Yuli dan rekannya di Duren Sawit. Itu exacly word by word yang disampaikan mereka. Nah, kalau misalnya teman mengartikan sebagai suatu jeritan masyarakat? Iya. Hiperbolisme? Mungkin iya," ujar Sandiaga Uno.

"Tapi menurut saya itu yang disampaikan masyarakat dan kita tidak boleh mendiskreditkan dan mem-bully," ucap dia.

Menurut Sandiaga, keluhan masyarakat terhadap kenaikan harga bahan pokok bukan untuk menjatuhkan calon lawannya dalam Pilpres 2019. Dia hanya ingin ada solusi atas persoalan ini.

"Jangan juga denial dan jangan saling menjatuhkan. Cari solusinya, solusinya kita perkuat ekonomi rakyat, berpihak UMKM, pakai produk negeri, kurangi impor dan pemborosan," kata Sandiaga Uno.

Selain soal tempe setipis kartu ATM, pernyataan Sandiaga Uno tentang uang Rp 100 ribu yang hanya mendapat bawang dan cabai, kini ramai menjadi perbincangan publik.

Tantangan #100ribudapatapa

Warganet bahkan mengadakan tantangan #100ribudapatapa untuk membuktikan dengan uang Rp 100 ribu mereka bisa membeli banyak barang, tidak hanya bawang dan cabai.

Menurut Sandiaga Uno, adanya tantangan itu justru pertanda baik.

"Bagus, itu jadi satu challenge yang menurut saya kena banget," kata Sandiaga Uno di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Selasa (11/9/2018).

Dia meminta warga membandingkan uang Rp 100 ribu yang dibelanjakan saat ini dan jumlah yang sama dibelanjakan empat tahun lalu. Dia memastikan, saat ini uang itu mendapat lebih sedikit barang.

"Bandingkan dengan empat tahun lalu, Rp 100 ribu dapat apa, sekarang dapat apa. Ya pasti bedalah. Pasti lebih sedikit (sekarang) dapatnya," ujar Sandiaga Uno.

"Bawang tahun 2014 sama cabai dan kebutuhan hidup pasti lebih mahal sekarang," kata dia.

Mantan Wagub DKI itu memastikan, dia dan Prabowo Subianto bisa membuat harga stabil seperti 2014. "Daya beli masyarakat kita perkuat, harga kita buat stabil kita buktikan di DKI kemarin," ucap Sandiaga Uno.

Let's block ads! (Why?)

via Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2NypVQ7
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.liputan6.com%2Frss&max=3, then Send me an email


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT

No comments:

Post a Comment