| Jakarta: Sebanyak 15 ribu aparat keamanan dikerahkan untuk mengamankan pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018 di Bali pada 9-15 Oktober 2018. Aparat dikerahkan demi suasana baik tetap terjaga. "Akan ada 15 ribu anggota. Karena jumlah tamu yang hadir lebih banyak. Kita pastikan semuanya akan kondusif dan lebih baik," ucap Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Senin, 10 September 2018. Belasan ribu aparat keamanan yang diturunkan, kata dia, tidak hanya ditaruh pada satu titik di Bali, tetapi akan ada di Lombok dan Banyuwangi. "Itu lebih banyak pengamanannya. Jadi ada di tiga titik. Kita pastikan semuanya kondusif," jelas dia. Kepala Unit Khusus Pertemuan Tahunan IMF-World Bank (UKPTI) Bank Indonesia Peter Jacobs pernah menyebutkan, menurut analisis terburuk dari BMKG dan para ahli, pelaksanaan pertemuan masih akan tetap sesuai jadwal. Lokasi tetap di Bali. "Belum ada rencana memindahkan acara kalau terjadi apa-apa. Kalau force majeure terjadi belum ada pengamanan lebih lanjut apakah akan dipindahkan ke Washington DC, AS, atau ke tempat lainnya," kata Peter belum lama ini di Gedung BI. Baca: Pertemuan IMF-Bank Dunia Bakal Bahas 5 Isu Bahkan, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan telah menyebutkan event tahunan IMF dan World Bank akan bermanfaat besar untuk Indonesia. Tak tanggung-tanggung, nilai potensi investasi yang akan didapatkan sebesar USD2-3 miliar atau setara Rp4,5 triliun (kurs Rp14.500 per USD). "Kita memanfaatkan pelaksanaan itu untuk kepentingan kita. Kita raising fund dari sana, bisa USD2-3 miliar," jelas Luhut. Peluang investasi yang akan ditawarkan pada acara itu, kata Luhut, sangat bervariasi, mulai dari infrastruktur jalan, jembatan, hingga energi. "Banyak proyeknya, energi dari sampah banyak di 12 kota, mereka berminat beberapa kota, 6-7 kota. Kemudian LRT, masalah geothermal juga mereka minat," tutur Luhut. (OGI) Let's block ads! (Why?) via METROTVnews.com https://ift.tt/2x0elD3 | 
No comments:
Post a Comment