Liputan6.com, Yogyakarta - PT Taru Martani, sebagai pabrik cerutu korporasi pertama di Indonesia, memproduksi beragam jenis cerutu. Salah satunya diberi label Ramayana.
Cerutu ini berukuran corona. Artinya, memiliki ukuran diameter 16,5 milimeter. Sejak awal diproduksi, cerutu ini menjadi favorit.
Cerutu ini dikemas dalam dua jenis, isi lima dan 10. Per bungkus dibanderol harga Rp 27.500 dan Rp 55.000
"Bahkan, Sultan HB IX dan HB X juga menggemari cerutu ini," ujar Nur Akhmad Affandi, Direktur Utama PT Taru Martani, beberapa waktu lalu.
Cerutu ini termasuk long filler yang berarti terbuat dari lembaran daun tembakau utuh dan tidak dirajang. Karena tergolong berukuran sedang, perpaduan cerutu dari lima sampai enam daun tembakau ini memiliki aroma tembakau yang tidak berubah dan tidak berat saat dihisap.
Ada pula cerutu yang berlabel Adipati. Menurut Nur, cerutu ini favorit Paku Alam.
Selain Adipati dan Ramayana, PT Taru Martani memproduksi sejumlah merek cerutu, seperti Senator, Mundi, Victor Boheme, dan Cheer Up. Ada juga merek untuk tembakau shag atau tembakau iris saus, yakni Countryman, Mundi Victor, dan Violin.
"Beberapa pesanan cerutu dari luar negeri juga minta custom, artinya kami hanya mengirim produk, dan mereka memberi merek sendiri," tutur Nur.
No comments:
Post a Comment