Namun sang guru justru melaporkan bahwa hukuman itu merupakan aksi sukerela, setelah siswanya menyadari kesalahan yang mereka lakukan. Karena berbohong tentang hal itu, sang guru dianggap melanggar peraturan Kementrian Pendidikan Tiongkok tentang telepon seluler. Meski ia menegakkan kebijakan sekolah. Namun caranya salah dan dianggap tidak pantas. Akibat perbuatannya, sang guru kemudian juga mendapat hukuman potong gaji. Warganet pun menanggapi hal tersebut dengan berbagai respons. Banyak yang merasa geram dan mengungkapkan kekesalan mereka. "Guru ini gila," kata seorang warganet. "Apakah itu benar-benar sukarela? Siswa pertama melihat layar ponsel sebelum menghancurkannya untuk yang kedua kalinya. Itu jelas sangat menyedihkan," komentar warganet. "Apakah ini lelucon? Sang guru memerintahkan dia untuk mengambilnya dan menghancurkannya lagi. Ini tidak sukarela," saut warganet lainnya. "Guru ini bisa menyita telepon dan memberi tahu orang tua mereka sebagai gantinya," tulis seorang warganet. Let's block ads! (Why?) via Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2xFzDGy |
No comments:
Post a Comment