Jakarta: Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan menghargai tuntutan Gerakan Hantam Aplikasi Nakal (Gerhana). Dia berharap tuntutan tersebut disuarakan sesuai koridor hukum.
"Grab menghargai setiap aspirasi dan masukan dari mitra pengemudi selama dilakukan secara damai dan dalam koridor hukum, serta sesuai dengan peraturan yang berlaku," kata Ridzki dalam keterangan tertulis yang diberikan kepada Medcom.id, Selasa 11 September 2018.
Ridzki juga mengklaim sering melakukan komunikasi kepada pengemudi ojeg online, sebagai mitranya tentang berbagai hal. "Kami berkomunikasi secara reguler dengan komunitas mitra pengemudi, termasuk melalui berbagai pertemuan. Hal itu untuk memastikan bahwa aspirasi mereka kami dengar dan kebijakan perusahaan dimengerti dengan baik oleh seluruh mitra pengemudi," ucap dia.
Baca: Baku Hantam Warnai Demo Pengemudi Online
Sebelumnya, Gerhana melakukan aksi demo di depan Kantor Grab Indonesia Gedung Lippo Kuningan, Jakarta Selatan. Mereka mengajukan beberapa tuntutan diantaranya, menagih janji aplikator, menolak keras aplikator menjadi perusahaan transportasi, menolak keras eksploitasi terhadap driver online.
Kemudian, menolak keras kartelisasi dan monopoli bisnis transportasi online, dan jika aplikator tidak memenuhi tuntutan para pengemudi online akan meminta kepada pemerintah agar mengusir Grab dan Go-Jek.
Kericuhan sempat terjadi kala massa memaksa bertemu dengan petinggi Grab yaitu dengan CEO Grab, Anthony Tan atau Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata.
(YDH)
No comments:
Post a Comment