Pages

Friday, October 19, 2018

Kegelisahan Narapidana dalam Pelariannya Usai Kabur Saat Gempa Palu

Karanganyar - Ribuan narapidana kabur usai gempa disertai tsunami menghantam Palu, salah satunya Sunarman (31) warga Dukuh Mojodipo, Desa Jatirejo, Jumapolo, Karanganyar. Namun, menghirup udara bebas dengan status sebagai narapidana (napi) yang melarikan diri ternyata membuat dirinya tidak tenang.

Sunarman merasa selalu ada yang mengawasi karena masih berstatus napi Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIA Palu yang melarikan diri setelah terjadi gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulteng, pada 28 September lalu.

Kepada Solopos.comdia menceritakan masih mengingat jelas peristiwa gempa dan tsunami di Palu yang menewaskan ribuan orang itu. Sebelum kejadian, napi narkoba itu sedang beristirahat bersama ratusan warga binaan lainnya.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 tiba-tiba menguncang daerah Palu. Tembok pagar tahanan roboh dan listrik padam.

Sebanyak 800 warga binaan di dalam LP panik menyelamatkan diri. Ia termasuk napi yang melarikan diri keluar LP untuk menyelamatkan diri. Hanya ada 50 napi yang bertahan di rutan pada saat itu.

Sunarman harus berjalan puluhan kilometer dalam kondisi jalan gelap gulita dan di sepanjang jalanan banyak tergeletak korban. Lokasi LP berada di Jeneponto, Kota Palu.

Sunarman tinggal di Palu bersama istrinya, Wahyuni, dan anak pertama mereka, Mela (10). Sementara anak kedua, Cicilia (2) ikut neneknya di Karanganyar.

"Saya langsung mencari keluarga saya setelah keluar LP. Setelah berhasil menemukan istri dan anak, kami langsung meninggalkan Kota Palu menuju Makassar bersama rombongan puluhan warga Karanganyar yang merantau naik sembilan mobil," kata dia.

Ia meninggalkan Makassar pada 2 Oktober dengan menumpang kapal dan sampai di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pada 5 Oktober. Dia dan keluarganya sempat beristirahat beberapa hari di Surabaya untuk pendataan.

Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju ke Karanganyar dan tiba di kampung halaman pada 9 Oktober malam.

"Saya sepekan di kampung halaman sebelum akhirnya menyerahkan diri ke Rutan Kelas 1A Solo diantar kakak ipar. Saat berada di kampung mengaku warga biasa bukan napi agar tidak dicurigai," kata dia.

Baca berita menarik lainnya dari Solopos.com di sini.

Let's block ads! (Why?)

via Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2NPXklm
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.liputan6.com%2Frss&max=3, then Send me an email


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT

No comments:

Post a Comment