Liputan6.com, Jakarta Sarapan pagi setiap hari dapat mendatangkan sejumlah keuntungan. Namun, bila sedari kecil anak terbiasa dan dibiarkan melewatkan sarapan mengakibatkan berbagai dampak negatif. Berikut kerugian bila Si Kecil sering tak sarapan: 1. Tumbuh kembang anak kurang optimal Dengan mengonsumsi sarapan, anak akan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan asupan nutrisi yang lebih lengkap dibanding mereka yang melewatkannya. Meskipun hanya sarapan dengan telur ceplok dan susu, menu tersebut juga merupakan makanan yang bergizi. Dari telur, anak bisa mendapatkan protein serta sedikit vitamin A, B6, B12, D, dan zat besi. Sedangkan dari segelas susu, anak bisa memperoleh asupan protein, kalsium, vitamin D, vitamin B2, dan vitamin B12. Dengan gizi yang lebih lengkap, tumbuh kembang anak pun lebih optimal. 2. Mudah lapar dan moody Anak yang tidak sarapan akan lebih mudah lapar sebelum jam makan siang tiba. Akhirnya ketika lapar, anak tersebut akan memiliki mood yang lebih buruk ketimbang saat ia dalam keadaan kenyang. Berisiko mengalami obesitasAnak yang tidak sarapan akan merasa sangat lapar saat mendekati jam makan siang. Oleh karena itu, tak jarang mereka menjadi 'kalap' dan makan dalam porsi banyak saat jam makan siang tiba. Bahkan, tak jarang mereka pun jadi lebih tergoda untuk jajan makanan yang tinggi kalori, entah karena masih lapar atau sebagai misi 'balas dendam'. Let's block ads! (Why?) via Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2DwMXmW |
No comments:
Post a Comment