Pantauan petugas, induk gajah ataupun kawanannya berjarak 57 kilometer. Satwa berbelalai ini kesulitan mencapainya karena luka di kakinya belum sembuh dan belum terbiasa terpisah dari induknya.
Kondisinya juga kian memprihatinkan karena sudah mengalami diare setelah petugas melihat kotorannya. Tim kesehatan dikerahkan lagi untuk mengobati luka tadi pada 13 September 2018.
"Lalu dikerahkan juga seekor gajah jinak bernama Indah untuk menggiringnya masuk ke truk," terang Suharyono.
Mahout atau pawang lalu melilitkan tali ke leher anak gajah. Dengan sabar, pawang dan Indah menggiringnya ke luar hutan, di mana sudah ada truk yang menunggu.
"Anak gajah ini akhirnya masuk truk pukul 17.00 WIB dan sampai di PLG Minas pukul 21.00 WIB," kata Suharyono.
Sampai di PLG anak gajah ini diberi nama Intan karena jenis kelaminnya betina. Dia akan berada di sana untuk waktu yang tak ditentukan hingga lukanya sembuh total.
Suharyono juga menyebut petugas PLG Minas akan mempelajari apakah Intan setelah sembuh bisa atau tidak dilepasliarkan untuk kembali ke kawanannya.
Terhadap petugas dan tim PLG Minas, Suharyono menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kepeduliannya terhadap keberadaan gajah liar.
Simak video pilihan berikut ini:
Kedua ekor gajah jinak ini, sengaja didatangkan oleh petugas bksda untuk mengingatkan masyarakat kepada hari konservasi alam nasional dimana BKSDA Riau, mengambil tema selamatkan Gajah Sumatera.
No comments:
Post a Comment